Thursday, July 6, 2017

PORT FORWARDING MIKROTIK

Bagi temen-temen yang sudah sering bergelut di bidang IT lebih spesifik ke jaringan komputer maka Port Forwarding sudah menjadi hal yang biasa, tujuannya adalah agar kita dapat mengakses perangkat yang berada di dalam network dari luar network atau internet padahal IP Public hanya ada satu atau terbatas.

Port forwarding sering digunakan untuk CCTV agar dapat diakses dari internet, pada kesempatan kali ini saya akan mencontohkan melakukan port forwarding pada mikrotik menggunakan winbox dengan persepsi settingan standart mikrotik sudah dilakukan dan IP Public terpasang pada mikrotik.




  1. Klik IP - Firewall - NAT
  2. Klik Add / Tambah dan masukkan settingan seperti berikut tab General, isikan Chain dengan dstnat, masukkan IP Public pada Dst. Address, Pilih protocol tcp dan isikan Port sewaktu mengakses dari internet :
    Port Forward Mikrotik NAT
  3. Setelah itu pindah ke tab Action, pilih dst-nat pada Action dan masukkan alamat IP Address local DVR CCTV ke To Addresses dan masukkan port DVR pada bagian To Ports.
    Port Forwarding Mikrotik Untuk CCTV
  4. Klik OK dan silahkan lakukan pengujian.

Sekian cara melakukan port forwarding pada mikrotik, yang pada contoh kali ini saya mencoba melakukan port forwarding mikrotik untuk CCTV agar dapat diakses dari luar jaringan / dari internet.

Monday, July 3, 2017

KONFIGURASI LOAD BALANCING MIKROTIK

Metode load balancing banyak orang yang salah mengartikan, kebanyakan dari mereka menganggap bahwa dengan melakukan load balancing maka kecepatan atau bandwith internet akan diakumulasi.
Misal :

  • ISP 1 bandwith 5 Mb
  • ISP 2 bandwith 3 Mb
Kebanyakan akan menganggap setelah di load balancing jaringan mereka memiliki bandwith 8 Mb, padahal yang terjadi tidak seperti itu, load balancing hanya akan membagi dan berusaha menyeimbangkan pemakaian bandwith menurut jumlah paket yang keluar, jadi akan tetap tidak imbang apabila jumlah paket yang masuk ISP 1 dan ISP 2 ukurannya berbeda.

Namun dengan metode ini setidaknya distribusi pemakaian bandwith antara ISP 1 dan ISP 2 dibagi secara rata sesuai jumlah paket dan efeknya adalah mengurangi kemungkinan 1 ISP sampai habis bandwithnya terpakai dan ISP lainnya free. Berikut contoh konfigurasi load balancing mikrotik.

ISP 1 : 192.168.1.1/24
ISP 2 : 192.168.2.1/24

  1. Ubah nama Interface menjadi ISP1, ISP2 dan LAN
  2. Tambahkan IP Address untuk Interface ISP 1, ISP 2 dan LAN


  3. Setting pada IP - Firewall - Mangle, untuk menandai Connection dan Routing kedua ISP
    > Mark Connection ISP 1:


    > Mark Connectin ISP 2 ( Dengan cara seperti mark connection ISP 1 )

    >  Mark Routing ISP 1 :


    > Mark Routing ISP 2 ( Dengan cara seperti mark routing ISP 1 )
  4. Lakukan setting NAT pada IP - Firewall - NAT untuk kedua ISP

    lakukan juga untuk ISP 2.
  5. Buat routingan untuk kedua ISP dan routingan utama pada IP - Routes - Klik + (untuk menambahkan routingan baru).
    > Buat Default Routing untuk ISP 1 :


    > Buat Default Routing untuk ISP 2 :


    > Buat Default Routing Utama :

Dan akhirnya sampai pada tahap pengujian settingan load balancing. Anda bisa melihat pada statistik masing-masing interface baik di ISP 1 dan ISP 2 mikrotik jika anda melakukan aktifitas browsing dll dari PC client.