Stuxnet, merupakan virus canggih yang terus berlanjut, dan semakin menimbulkan dampak. Tentu saja ada banyak pertanyaan seputar masalah tersebut terutama karena akibat yang ditimbulkan yang demikian tinggi. Apakah ini adalah cara baru untuk memenangkan persaingan dalam industri? Atau lebih karena sebab politis?
Apapun itu, yang pasti virus tersebut telah menyebar dan menimbulkan dampak pada jaringan komputer terutama milik organisasi dan perusahaan di berbagai belahan dunia. Setelah virus meretas PC, Stuxnet mencari perangkat lunak -SCADA, Supervisory Control and Data Acquisition- yang menjalankan sistem kontrol fasilitas di industri seperti pabrik dan pembangkit listrik. Kemudian meluncurkan serangan dengan memprogram ulang perangkat lunak untuk menyebarkan instruksi berbahaya pada mesin industri.
Indonesia termasuk dalam negara dengan tingkat infeksi Stuxnet tertinggi dengan angka prosentase 17.4%. Hanya beda satu peringkat saja di bawah Iran yang ada di posisi pertama dengan prosentase 52.2%.
Apapun itu, yang pasti virus tersebut telah menyebar dan menimbulkan dampak pada jaringan komputer terutama milik organisasi dan perusahaan di berbagai belahan dunia. Setelah virus meretas PC, Stuxnet mencari perangkat lunak -SCADA, Supervisory Control and Data Acquisition- yang menjalankan sistem kontrol fasilitas di industri seperti pabrik dan pembangkit listrik. Kemudian meluncurkan serangan dengan memprogram ulang perangkat lunak untuk menyebarkan instruksi berbahaya pada mesin industri.
Indonesia termasuk dalam negara dengan tingkat infeksi Stuxnet tertinggi dengan angka prosentase 17.4%. Hanya beda satu peringkat saja di bawah Iran yang ada di posisi pertama dengan prosentase 52.2%.
Secara statistik, perbandingan tingkat infeksi virus stuxnet di  berbagai belahan dunia dapat disaksikan pada diagram berikut ini: 
Gambar 1. Grafik komposisi serangan Stuxnet di berbagai negara.
Gambar 2. Prosentase tingkat infeksi virus Stuxnet di masing-masing negara.
Menurut Randy Abrams, seorang peneliti sekaligus Director of  Technical Education ESET: “Sekali saja worm menginfeksi sebuah sistem  dan kemudian membentuk komunikasi dengan komputer server penyerang  sehingga dapat digunakan untuk mencuri data perusahaan atau  mengendalikan sistem SCADA”. 
Virus Stuxnet tersebut memang secara spesifik dirancang untuk  menghantam SCADA , sistem yang banyak digunakan untuk melakukan kontrol  dan memonitor kegiatan proses industri, kemudian mencuri data-data  rahasia dari sistem SCADA tersebut. Stuxnet hadir secara sistematis  memanfaatkan celah keamanan pada microsoft yang selama ini ada dan tanpa  disadari kemudian menggandeng LNK exploit dalam menyebarkan diri. 
Dari pola-pola Stuxnet yang terbentuk, ditengarai Stuxnet menyasar pada dua kelompok besar: 
- Pada jaringan komputer perusahaan atau organisasi tertentu – ancaman  seperti ini diarahkan langsung pada perusahaan atau organisasi  tertentu, sementara tujuan nya adalah masuk secara illegal langsung ke  tempat penyimpanan informasi rahasia seperti informasi bisnis dan  perdagangan.
 
 
- Berikutnya adalah sasaran pada perangkat lunak atau infrastruktur IT tertentu. Ancaman jenis ini tidak secara langsung ditujukan ke perusahaan, tetapi yang menjadi target adalah software tertentu di dalam system komputer tujuannya jelas mencuri data rahasia, seperti data nasabah bank atau sistem SCADA .
Merujuk pada kondisi tersebut, dimana Indonesia sebagai negara dengan  tingkat penyebaran virus stuxnet nomor dua setelah Iran, kalangan  bisnis dan Industri Indonesia perlu mewaspadai ancaman cybercrime.  Lembaga-lembaga baik bisnis maupun pemerintahan yang menggunakan  jaringan komputer dalam pekerjaannya merupakan target potensial. Karena  itulah, maka sistem keamanan komputer perlu dijadikan bagian yang  terintegrasi dalam pemahaman teknologi komputer. Cyber security pada era  belakangan ini bukan lagi elemen yang terpisah, karena potensial untuk  diabaikan.
Pengguna ESET tidak perlu khawatir, karena ThreatSense Technology  sebagai teknologi andalan dalam ESET Antivirus NOD32 dan ESET Smart  Security telah mampu mengenali worm bernama Stuxnet tersebut sejak Juli  2010,” demikian disampaikan Yudhi Kukuh, Technical Consultant PT  Prosperita – ESET Indonesia. Periksa kembali antivirus sebelum jaringan  komputer di perusahaan menjadi benar-benar tak berdaya.
Untuk penanganan penyebaran, dapat melakukan patch berikut:
- MS10-046, LNK Exploit. http://support.microsoft.com/kb/2286198
- MS10-061, Print Spooler Remote Code Execution, http://www.microsoft.com/technet/security/bulletin/ms10-061.mspx
- MS08-067, Server service Vulnerability http://www.microsoft.com/technet/security/bulletin/ms08-067.mspx
Sumber : http://blog.eset.co.id/



 


 
 






















 
  
  
  
 






